Kamis, 14 Oktober 2010

Pendirian Pabrik Semen di Rembang Diminta Transparan

Semarang - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Tengah meminta agar proses pendirian pabrik PT Semen Gresik yang direncanakan di Kecamatan Sale, Kabupaten Rembang dilakukan dengan melibatkan masyarakat. Selain itu, para wakil rakyat juga mendesak agar proses penyusunan analisis mengenai dampak lingkungan pendirian pabrik semen tersebut dilakukan transparan.
“Partisipasi rakyat mutlak diperlukan agar pendirian pabrik ini bisa diterima masyarakat,” kata Anggota Komisi D DPRD Jawa Tengah, Kamal Fauzi, Kamis (7/10).
Selain itu, kata Kamal, partisipasi masyarakat dan transparansi dalam proses pembangunan pabrik ini mencegah kegagalan pendirian pabrik PT Semen Gresik yang di Kecamatan Sukolilo, Pati.
Anggota Komisi D lainnya dari Fraksi PKS, Sri Praptono menambahkan, kajian amdal pendirian pabrik semen sangat urgen. Dia meminta agar proses penyusunan amdal secara baik. “Jangan sampai kajian amdal disusun secara asal-asalan,” kata Praptono.
Yang perlu diwaspadai, kata Praptono adalah tidak sempurnanya kajian amdal. Sebab, meski kajian amdal belum dilakukan tapi Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo telah menyatakan peletakan batu pertama pendirian pabrik bernilai investasi Rp 3-4 triliun ini akan dilakukan awal 2011.
Kamal menyatakan sebenarnya Rembang cocok untuk pendirian pabrik semen. Dalam sebuah studi yang dilakukan PT Semen Gresik menunjukan Rembang merupakan daerah kedua setelah Sukolilo Pati sebagai wilayah yang cocok untuk pendirian pabrik semen.
PT. Semen Gresik berencana membangun pabrik semen di Rembang, setelah mereka gagal mendirikan pabrik semen di Sukolilo, Pati, Jawa Tengah. ROFIUDDIN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar